Minggu, 27 Februari 2011

Dunia hari ini

Banyak diantara kita yang mengeluh dengan aktivitas harian yang itu-itu saja. bangun, kerja, tidur dan begitu seterusnya. seakan telah menjadi sebuah siklus yang tak terbantahkan dalam hidup ini. tapi apa boleh buat, dunia hari ini telah memberikan arti tersendiri pada kata pekerjaan. pekerjaan Bukan lagi seperti yang di katakan Marx bahwa manusia bekerja secara bebas dan universal atas dasar daya cipta. Pekerjaan bukan lagi sebuah objektivasi manusia yang Tercermin dari perasaan bangga ketika di hadapkan pada hasil yang telah dikerjakannya. Manusia memiliki daya cipta yang membuktikan bahwa mereka nyata. Namun dunia hari ini sangatlah berbeda, manusia tidak lagi berproduksi atas dasar objektivitas dan hukum estetika. Cukuplah apa yang telah marx katakan kita jadikan sebagai suplemen untuk memahami hakikat kita. Dunia hari ini adalah dimana manusia harus bekerja untuk dapat bertahan hidup. dimanapun kita berada kita tidak akan bisa lepas dari ketergantungan kita terhadap uang dan berjuta hasrat untuk memiliki, hasrat untuk memiliki hidup yang lebih baik dan hasrat untuk merayakan hidup. Semua itu kita dapat dengan bekerja, tapi disaat kita dihadapkan pada situasi ketika kamu telah menyerahkan diri dalam sebuah pekerjaan, dengan harapan dapat mendapatkan hidup yang lebih baik, dengan segudang totalitas dan loyalitas kerja, jam kerja, besar-kecilnya upah itu justru membuat kita tidak diberi kesempatan untuk merayakan hidup yang samasekali tidak sesuai dengan harapan-harapan kita sebelumnya. dengan bekerja kita bisa mendapatkan sejumlah uang untuk merealisasikan kesenangan-kesenangan untuk melepas kejenuhan bekerja dengan mentraktir kawan dekat, berkencan dengan kekasih, membayar kontarakan infohouse atau untuk sekedar membeli buku dari toko buku agar mendapat pengetahuan lebih. begitu banyak bentuk perayaan hidup. Namun sepertinya dunia hari ini tidak menyediakan kesenangan gratis, rupanya semua hal harus dibeli. kecuali ketika kamu mendapatkan kesenangan dalam bunga tidur mimpi indah.
dunia hari ini memang tidak ideal. dunia hari ini adalah dunia dimana kapitalisme berjaya. hukumnya adalah kompetisi. yang miskin jadi budak dan yang kaya menjadi majikan. yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. tentu ini bukan sebuah dunia yang adil bukan? tapi sekali lagi aku katakan bahwa dunia hari ini adalah dunia dimana kapitalisme Berjaya. Realitas memberitahu kita bahwa kita perlu uang untuk bertahan hidup.

Pilihlah sebuah pekerjaan,
tentu ini tidak mudah, banyak diantara kita yang mempunyai semangat kerja, melepas hari-hari keluar-masuk kantor dengan lembaran surat lamaran kerja, mereka yang terus berusaha mencari pekerjaan. Selain itu kita juga dipaksakan berkompetisi dalam hal ini. menawarkan tenaga untuk sebuah harga. dunia hari ini memang menyediakan banyak lapangan kerja, namun dunia hari juga menyediakan banyak permintaan. dunia hari ini adalah sebuah arena kompetisi. dimana setiap pesertanya harus bertarung dalam keahlian, tingkat pendidikan, dan modal. lagi-lagi kita dihadapkan pada kata modal. dinamika hidup hari ini mencipkatan sebuah fase hidup yang sangat popular dimasyarakat yaitu : modal menentukan tingkat pendidikan - pendidikan menentukan sebuah keahlian - dan keahlian adalah modal. sebagian besar masyarakat kita memang menganut fase hidup demikian. aku tidak menyebutkan bahwa fase hidup seperti itu adalah salah, aku hanya menyebutkan bahwa banyak jalan menuju roma. Pilihannya adalah mensiasati hidup sedemikian rupa untuk kemerdekan akal dan kembali pada pandangan klasik marx tentang sebuah pekerjaan yang mendasarkan diri pada hakikat kita yang berdaya-cipta. Hidup kita tidak berhenti dan kalah hanya karena kita tidak mempunyai modal nominal untuk sebuah pendidikan formal, kita tidak terpenjara dalam keadaan ekonomi yang lemah, akal tetaplah merdeka. kita tetap mempunyai kesempatan untuk memilih sebuah pekerjaan tanpa harus berkompetisi berebut lapangan kerja yang disediakan dunia hari ini. Karena memang Tak banyak diantara kita yang beruntung mendapatkan kesempatan untuk menjalani ‘ fase hidup popular’ dunia hari ini yang memang sangat kapitalistik.

“Bagaimana aku bisa mendapatkan sebuah pekerjaan yang baik sementara aku tidak mempunyai modal yang banyak diminta oleh para pemodal untuk menambah modalnya? Paling tidak aku harus mempunyai selembar ijazah sesuai permintaan, pengalaman kerja, dan sukur-sukur aku dapat memberikan sejumlah uang pada mereka untuk dapat bekerja… tapi aku tidak mempunyai semua persyaratan itu karena aku memang tidak mampu, apakah aku salah berkata demikian?”

Kita tentu tidak asing dengan kutipan kata seperti itu, karena memang begituah keadaan dunia hari ini. Mayoritas masyarakat kita telah dihadapkan dengan kondisi hidup semacam itu. tapi justru dengan kondisi hidup yang seperti itulah daya cipta terpacu kita semakin menuju nyata. Ketika kita tidak ada pilihan lain selain melawan dunia hari ini dengan mentalitas yang mantap untuk hidup mandiri, mencipta dan berimajinasi. Benar adanya hidup mandiri, mencipta, dan memilih sebuah pekerjaan dengan cara sendiri itu tak semudah aku menuliskan barisan kata-kata ini. Aku meminta maaf kepada mu kawan, karena aku tidak mempunyai pilihan lain selain mengajakmu untuk memulai sebuah perubahan bersama. Untuk dirimu, juga diriku dan semua. Mulai membebaskan cara pandang kita yang mungkin telah berlutut pada dunia hari ini yang Bergerak mengikuti segala tata-cara hidup kapitalisme . menciptalah sebuah kesempatan untuk dirimu sendiri jika kapitalisme tidak dapat memberimu kesempatan. Merdekalah akal, imajinasi dan daya-cipta!

Lalu menyiapkan sebuah senjata dari bekerja..

“ aku kumpulkan sebagian upah yang di berikan bossku atas tenaga kerjaku selama ini dengan harapan kelak aku dapat membeli sebilah parang untuk kemudian dapat aku jadikan alat ini sebagai ancaman…”

Bagi sebagian orang bekerja adalah sebuah keharusan. Sebuah hal dilematis yang sepertinya tidak bisa dipungkiri lagi. Dalam kehidupan bermasyarakat pekerjaan merupakan sebuah tolok-ukur yang sangat menentukan sebuah status sosial dimana setiap orang yang mempunyai pekerjaan yang mapan dan baik akan mendapatkan tempat yang baik pula dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini yang kemudian menginspirasi banyak orang untuk dapat bekerja, punya uang banyak dan menjadi orang yang terpandang di masyarakat. dalam dunia hari ini, menurutku, mayoritas masyarakat, selain untuk pemenuhan kebutuhan hidup, mereka juga bekerja atas dasar mengejar status sosial. ini adalah hasrat. Ini juga sebuah mimpi dan banyak orang berjuang dan berkorban untuk harsat yang seperti ini. Serupa dengan kapitalisme, para pemodal juga bekerja untuk mengejar monopoli pasar. Berkompetisi dengan pemodal lain untuk mendapatkan tepat yang paling tinggi. Modal yang besar menentukan posisi mereka dipasar. Ini juga sebuah hasrat. Ini adalah dua hal yang sama. Kapitalisme memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku masyarakat. terutama dalam mengejar status sosialnya. Siapapun yang mempunyai tingkat konsumsi dan daya beli yang tinggi itulah yang menentukan status sosialnya. banyak sekali orientasi orang bekerja. Saya juga tidak ingin terlalu jauh menyebutkan tentang seberapa jauh pengaruh kapitalisme dalam kehidupan masyarakat kita hari ini. Karena dalam dunia hari ini kapitalisme telah tumbuh dalam segala aspek kehidupan kita. Perhatianku kembali terfokus pada emansipasi dalam sebuah pekerjaan yang kita pilih. Kita tentu sadar penuh bahwa dunia hari ini tidak memberikan kesempatan pada individu-individu yang lemah untuk dapat bertahan, setiap orang dipaksa untuk terus berkompetisi. Kembali kita dihadapkan pada pilihan, memilih menjadi pekerja yang mengamini dominasi kapitalisme sebagai sesuatu kecurangan, penghisapan, dan merangsangmu untuk berhalusinasi bahwa hidupmu hari ini tetap harus disyukuri sebagai takdir tuhan. Atau sebaliknya, kita menjadi pekerja yang tangguh dan cerdas yang mampu memahami dominasi kapitalisme hari ini adalah sebagai suatu kecurangan, penghisapan nyata, bukan kehendak tuhan dan bukan terjadi begitu saja sehingga kamu memilih untuk mengemansipasikan diri untuk melawan. Sebuah kehidupan yang lebih baik tentu harus diperjuangkan. Kita tidak bisa menyerahkan sepenuhnya hidup kita kepada kapitalisme karena kita berhak atas hidup kita sendiri. sekalipun kita terlibat langsung dalam aktifitas produksi kapitalisme sebagai pekerja. jangan biarkan tekanan, penghisapan, kecurangan kapitalis membuat semangat untuk mengemansipasikan diri kita menjadi tumpul. Sebagai implementasi bentuk-bentuk perlawanan itu dapat kamu lakukan beriringan bersama eksploitasi atas dirimu. Semakin kamu terekploitasi semakin kamu mantap semangat juangmu. Dan kamu akan kembali pada hakikatmu, sebagai manusia yang bergerak dengan intuisi, Pandai siasat, dan menemukan sebuah jalan untuk menyelamatkan diri. Kamu bekerja, kamu mendapatkan upah, kamu bertahan untuk hidup, dan itu artinya kamu mempunyai kesempatan untuk melawan. Kamu bisa mulai dengan menggunakan fasilitas kantor, pabrik atau apapun untuk mensupport aktifitas perlawanamu. Kamu juga bisa mulai bersama dengan kawan-kawanmu yang mempunyai pandangan yang sama, satu pikiran, senasib, dan sejalan untuk membangun sebuah kelompok, organisasi atau sindikat sehingga kamu dan kawan-kawan bisa secara kolektif mengumpulkan uang untuk mensupport kebutuhan produksi kelompok, organisasi atau sindikatmu untuk tetap bisa melawan melalui bentuk terbitan, membuka infohouse, taman baca, mengorganisir sebuah acara, dan apapun sebagai media perlawananmu. kapitalis memberikan kita uang atas kerja-kerja kita, dan lihatlah ini sebagai sebuah kesempatan, sebuah kesempatan untuk mengembalikan apa yang telah diberikan kapitalis pada kita menjadi sebuah senjata yang membahayakan eksistensinya. Ringkasnya adalah dari kapitalisme untuk kita, dari kita untuk keruntuhan kapitalisme!
Sadarilah bahwa dunia hari ini tidak akan berjalan tanpa kita semua rakyat pekerja! bangun kekuatan rakyat miskin! Organisasikan dirimu! Merdekalah Daya-Cipta!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar