Minggu, 27 Februari 2011

Apakah ‘Platform’ Itu dan apa yang ia tawarkan bagi kaum anarkis masa kini

Kaum anarkis selalu berpikir tentang bagaimanakah masyarakat itu dan bisa jadi seperti apakah masyarakat itu. Kita berjuang menuju cita-cita sebuah masyarakat yang bebas dan demokratis. Kita tahu bahwa, untuk bisa sampai ke sana, akan perlu kiranya menghancurkan sistem otoriter pemerintahan di masa kini. Perjuangan kita untuk kebebasan melontarkan banyak bidang kontroversi dan perdebatan. Salah satu di antaranya selama ini—dan akan selalu—adalah bagaimana kita mencapai sebuah revolusi? Bagaimana kita berorganisasi untuk perubahan? Satu kontribusi penting bagi perdebatan ini adalah The Organisational Platform for a General Union of Anarchists (dalam bentuk draf) (yang juga dikenal sebagai Organisational Platform of the Libertarian Communists), sebuah dokumen yang ditulis pada tahun 1926 oleh sekelompok anarkis Rusia dan Ukraina yang berada di pengasingan, dan merupakan dokumen yang masih menawarkan banyak hal bagi perdebatan masa kini seputar persoalan organisasi.

Para penulisnya turut berperan dalam revolusi Rusia dan memandang bahwa semua kerja, harapan dan impian mereka telah gagal karena negara Bolshevik otoriter telah berjaya dan menghancurkan kekuasaan pekerja yang sesungguhnya. Mereka menulis pamflet ini untuk meneliti mengapa gerakan anarkis gagal mengembangkan keberhasilan komite-komite pabrik, dimana para buruh yang berorganisasi dalam angkatan-angkatan kerjanya sendiri mulai membangun sebuah masyarakat yang didasarkan atas kebebasan dan kesetaraan. Pada paragraf pertama mereka menyatakan:

“Sangat signifikan kiranya bahwa, kendati ide-ide libertarian itu kuat dan memiliki karakter yang positif tiada tanding, dan kendati berada dalam keadaan menjelang revolusi sosial, dan akhirnya heroisme serta pengorbanan tak terhitung banyaknya yang ditanggung oleh kaum anarkis dalam perjuangan untuk mewujudkan komunisme anarkis, gerakan anarkis tetap lemah kendati ada berbagai hal, dan sering sekali muncul dalam sejarah perjuangan kelas pekerja hanya sebagai peristiwa kecil, suatu episode, dan bukan sebagai faktor penting.”

Ini adalah materi yang kuat, sebuah seruan kebangkitan bagi gerakan anarkis. Ini adalah seruan yang masih perlu kita dengarkan. Kendati sebenarnya hampir semua aliran sayap kiri lainnya telah runtuh, anarkisme masih belum berada dalam posisi yang kuat. Meski organisasi-organisasi Trotskyis telah menguap ke udara, menyusut drastis ukurannya, ataupun berubah menjadi demokrasi sosial, namun adalah fakta yang menyedihkan bahwa, jika esok terjadi sebuah revolusi, mereka masih akan berada dalam posisi yang lebih baik dalam hal argumen-argumen mereka akan terdengar dan didengarkan ketimbang posisi kita. Fakta ini saja seharusnya sudah cukup untuk membuat kita berpikir sejenak. Kita tidak bisa hanya berpuas diri dan bertumpu pada harapan bahwa kelak kekuatan nyata dan kebenaran ide-ide kita akan bersinar terang dan memenangi hari. Dunia dimana kita hidup ini adalah hasil dari perjuangan ide-ide yang saling bertarung mengenai bagaimana masyarakat seharusnya ditata. Jika suara anarkis lemah dan senyap, ia tak akan terdengar, dan argumen-argumen lain, perspektif-perspektif lainlah yang akan memenangi hari.

Bukanlah maksud saya di sini untuk mengupas Platform tersebut secara mendalam. Platform ini tak pernah dimaksudkan untuk menyediakan segala jawaban. Di bagian pendahuluannya, mereka menegaskan hal ini:

“Kami tak ragu lagi bahwa memang terdapat kesenjangan-kesenjangan dalam platform ini. Platform ini mengandung kesenjangan, sebagaimana juga semua langkah praktis baru yang memiliki arti penting apapun. Mungkinlah kiranya bahwa posisi-posisi penting tertentu telah hilang, atau bahwa posisi-posisi lain diperlakukan secara tidak memadai, atau bahwa posisi-posisi yang lain itu juga terlalu rinci ataupun berulang.”

Bagaimanapun, diharapkan bahwa platform ini akan menjadi awal suatu perdebatan tentang bagaimana para anarkis dapat melepaskan diri dari kemandegan yang kini mereka alami. Di sini saya akan mencermati beberapa prinsip mendasar dari dokumen ini, khususnya masalah-masalah yang mereka identifikasi dalam organisasi-organisasi anarkis, yang mereka uraikan sebagai berikut:

“Di semua negeri, gerakan anarkis diadvokasikan oleh oleh beberapa organisasi lokal yang mengkampanyekan teori-teori dan praktek-praktek yang bertentangan, yang tidak menghasilkan perspektif apapun untuk masa depan, juga tidak menghasilkan kesinambungan apapun dalam hal gerak militan, dan biasanya lenyap dengan nyaris tak meninggalkan jejak sedikit pun di belakangnya.” (penekanan dari saya).

Solusi mereka adalah penciptaan tipe tertentu organisasi anarkis. Pertama, anggota organisasi-organisasi ini memiliki kesepakatan teoritis satu sama lain. Kedua, mereka bersepakat bahwa jika tipe kerja tertentu diprioritaskan, semua anggota harus ambil bagian. Bahkan sampai sekarang pun di dalam gerakan anarkis, ini adalah ide-ide yang kontroversial, sehingga cukup berharga kiranya untuk mengeksplorasi ide-ide ini dengan sedikit lebih terperinci.

Asumsi dasar Platform ini ialah bahwa ada suatu tautan antara koherensi dan efisiensi. Orang-orang yang menentang Platform berpendapat bahwa tidak ada tautan seperti itu. Bagi mereka, efisiensi tidak ada hubungannya dengan seberapa koheren sebuah organisasi, melainkan ini lebih merupakan suatu fungsi ukuran besar. Posisi ini berpendapat bahwa Platform tersebut, dalam pencariannya akan kesepakatan teoritis, mengucilkan mereka yang tidak memilik kesepakatan mutlak, dan dengan demikian akan selalu lebih kecil daripada sebuah organisasi yang lebih longgar. Karena ukuran besar itu lebih penting daripada teori, praktis organisasi-organisasi ini tidak akan begitu efektif. Perdebatan ini membawa kita ke pusat salah satu perdebatan paling penting di dalam anarkisme. Bagaimana suatu perubahan revolusioner masyarakat terjadi? Apa yang bisa dilakukan para anarkis untuk membantu dalam proses mewujudkan perubahan seperti itu?

Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang terorganisir. Otoritasnya dipromosikan oleh banyak suara, termasuk partai-partai politik parlementer, media dan sistem pendidikan (untuk menyebut sedikit contoh di antaranya). Sebuah revolusi yang berhasil bergantung pada penolakan terhadap suara-suara itu oleh mayoritas orang di dalam masyarakat. Bukan hanya kita harus menolak kapitalisme, tapi kita juga perlu mempunyai visi tentang sebuah masyarakat alternatif. Yang dibutuhkan adalah suatu pemahaman bahwa kapitalisme harus ditaklukkan, dan juga bahwa kapitalisme bisa digantikan. Untuk sebuah revolusi anarkis, harus ada pengakuan bahwa kita sendirilah yang memiliki kekuasaan dan kemampuan untuk menciptakan dunia baru itu.

Peran organisasi anarkis adalah menyebarkan ide-ide ini. Bukan hanya kita perlu menyoroti aspek-aspek yang negatif dan merugikan dari kapitalisme (yang, bagaimanapun bagi banyak kalangan tampak nyata), tetapi kita juga perlu merumuskan penjelasan-penjelasan tentang bagaimana sistem ini bekerja. Inilah yang dimaksud dengan teori, yang secara sederhana merupakan jawaban atas pertanyaan ‘mengapa berbagai hal itu seperti itu apa adanya?’ Dan kita perlu melakukan satu hal lagi: kita perlu menerjemahkan teori kita ke dalam praktek, pemahaman kita tentang bagaimana berbagai hal berjalan akan menentukan karakter bagaimana kita berjuang.

Kembali ke Platform, masalah pokok dengan organisasi-organisasi anarkis seiring mereka ada ialah, mereka bukan hanya tak mampu mengembangkan pendekatan seperti itu, tetapi juga bahkan tak memandangnya sebagai hal yang perlu. Karena tidak ada kesepakatan tentang isu-isu teoritis, mereka tidak bisa memberikan jawaban-jawaban kepada kelas pekerja. Mereka bisa bersepakat bahwa penindasan terhadap perempuan itu salah, namun tidak bisa menjelaskan mengapa kaum perempuan tertindas. Mereka bisa bersepakat bahwa Perang Dunia Pertama akan menyebabkan kematian dan kehancuran, namun tidak bersepakat mengapa perang itu terjadi. Kesepakatan seperti itu penting, karena tanpa itu, kerjasama tentang aktivitas, kesepakatan tentang apa yang akan dilakukan, agaknya tak mungkin terjadi. Beginilah bagaimana para penulis Platform menggambarkan organisasi seperti itu

“Organisasi seperti itu, setelah menggabungkan elemen-elemen teori dan praktek yang beragam, hanya akan menjadi sebuah kumpulan mekanis individu-individu yang masing-masing memiliki konsepsi berbeda tentang segala persoalan seputar gerakan anarkis, sebuah kumpulan yang tak terhindarkan lagi akan tercerai-berai begitu menjumpai realitas” (penekanan dari saya).

Dengan istilah ‘kumpulan mekanis individu-individu’, yang mereka maksud adalah sekelompok individu yang bertemu bersama, namun tidak bersatu baik dalam pikiran ataupun tindakan. Hal ini menggerogoti keseluruhan makna organisasi, yakni memaksimalkan kekuatan individu-individu melalui kerjasama dengan individu-individu lain. Bila tidak ada kesepakatan, maka hanya bisa terjadi sedikit kerjasama. Tidak adanya kerjasama ini menjadi lebih jelas lagi ketika kelompok tersebut didesak untuk bersikap atas suatu isu tertentu, sebuah peristiwa tertentu di dunia yang lebih luas. Di titik ini, dua hal terjadi. Pertama, bisa jadi individu-individu di dalam kelompok tersebut bertindak atas penafsiran mereka sendiri tentang peristiwa-peristiwa tersendiri, hal mana memunculkan pertanyaan, lantas apa gunanya berada dalam organisasi seperti itu? Atau, bisa jadi kelompok tersebut memutuskan untuk mengabaikan peristiwa itu sama sekali, sehingga mencegah timbulnya perselisihan pendapat. Hal ini mengakibatkan beberapa efek samping yang patut disayangkan bagi politik anarkis. Yang paling serius, ini berarti bahwa penafsiran anarkis tentang berbagai peristiwa tetap tak akan terdengar, karena tak peduli seberapa pun besarnya organisasi, jika semua individu di dalamnya berbicara dengan suara-suara berbeda, maka kerancuan yang diakibatkannya hanya akan menghasilkan pesan anarkis yang lemah dan tidak jelas. Organisasi seperti itu bisa menerbitkan sebuah koran mingguan, namun setiap edisinya akan mengemukakan sudut pandang yang berbeda, karena penulis yang membuatnya juga berganti. Ide-ide kita tidak akan meyakinkan, karena kita sendiri tidak yakin akan ide tersebut. Efek samping kedua ialah bahwa ide-ide kita tidak akan berkembang dan tumbuh secara mendalam dan kompleks, karena ide-ide tersebut tak akan pernah ditantang oleh mereka yang berada di dalam organisasi kita sendiri. Hanya dengan berupaya mencapai kesepakatan, dengan bertukar konsepsi-konsepsi yang saling bertarung tentang masyarakat, barulah kiranya kita akan dipaksa untuk mempertimbangkan semua alternatif. Karena tidak ada tantangan, maka ide-ide kita akan stagnan.

Tanpa kesepakatan tentang apa yang harus dilakukan, organisasi anarkis tetap tak lebih dari hanya sekumpulan individu. Anggota-anggota organisasi itu tidak memandang diri mereka memiliki suatu identitas kolektif. Sering sekali umur kelompok-kelompok seperti itu tergantung pada umur individu-individu yang paling aktif. Tidak ada peka-rasa untuk membangun sebuah badan kerja yang akan merentang sampai ke masa depan. Mengingat bahwa di masa-masa ini, revolusi adalah satu prospek jangka panjang, maka perencanaan jangka pendek seperti itu hanyalah buang-buang tenaga dan upaya yang tragis.

Sering kali pengalaman para anarkis ialah bahwa mereka adalah para aktivis yang penuh semangat dan berkomitmen, namun mereka gagal menyampaikan kepada publik tautan antara kerja yang mereka lakukan dan ide-ide yang mereka yakini. Satu contoh dari hal ini adalah Kampanye anti-Poll Tax[1] yang berhasil di Inggris, Skotlandia dan Wales. Meski banyak anarkis terlibat sangat aktif dalam perjuangan menentang pajak yang tidak adil ini, namun ketika kemenangan akhirnya diraih, para anarkis tidak muncul setelah peristiwa itu dalam posisi yang kuat, sebagaimana yang mungkin diharapkan. Kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri mengapa terjadi hal seperti ini.

Tampaknya ini adalah karena para anarkis mengkonsentrasikan upayanya pada argumen-argumen yang menentang pajak, dan mengesampingkan argumen-argumen yang mendukung anarkisme. Lebih jauh lagi, meski banyak yang bergerak secara individu, namun mereka tidak bisa menunjukkan suatu peka-rasa bahwa mereka adalah bagian dari gerakan yang lebih besar. Mereka dipandang sebagai orang-orang yang hebat, hanya itu. Berbeda jauh dengan itu, kendati ukuran organisasi WSM sangat kecil saat sebuah kampanye serupa (yakni, Kampanye anti-Pajak Air) berakhir, namun kami berhasil menaikkan profil anarkisme di Irlandia. Kami menekankan bahwa penentangan kami terhadap pajak yang tidak adil terkait dengan penentangan kami terhadap masyarakat yang tidak adil serta terkait dengan keyakinan kami bahwa masyarakat yang lebih baik itu mungkin.

Kembali kepada persoalan efisiensi dan ukuran besar, organisasi-organisasi dalam tradisi ‘Platform’ bersepakat bahwa ukuran besar itu penting, dan mereka semua berupaya untuk tumbuh membesar agar bisa mencapai posisi yang penting di dalam masyarakat. Namun demikian, mereka menekankan bahwa semua kualitas positif dari perihal menjadi bagian organisasi yang besar, meningkatnya gerak yang bisa dilakukan, meningkatnya potensi manusia yang bisa dihimpun, akan tergerogoti jika organisasi seperti itu tak punya arahan. Poinnya ialah, ini bukanlah persoalan untuk memilih antara ukuran besar ataukah koherensi, melainkan bahwa kita hendaknya menuju kepada keduanya.

Arti penting Platform ialah bahwa ia menyoroti secara jelas masalah-masalah berat yang disebabkan oleh sifat tak terorganisir dari organisasi-organisasi anarkis yang berbasis longgar. Platform memaparkan sebuah masalah, ia menyoroti seberapa fatal kelemahan ini bisa terjadi dalam anarkisme, ia menekankan urgensi masalah tersebut yang harus kita hadapi dan mengharuskan kita untuk berusaha memberikan jawaban.

***

[1] Pajak yang dikenakan oleh negara atas setiap individu warga negara sebagai syarat untuk mendapatkan hak suara (hak pilih)



Pertama kali diterbitkan dalam Red & Black Revolution
- jurnal Workers Solidarity Movement di Irlandia.

Lihat www.wsm.ie

Untuk perdebatan lebih lanjut tentang Platform, lihat
anarchistplatform.wordpress.com
Anda bisa mengunduh copy dari ‘The Organisational Platform for a General Union of Anarchists (Draft)’ dan copy-copy selanjutnya dari pamflet ini di:

www.z a b a l a z a . n e t

Tidak ada komentar:

Posting Komentar